Banjarnegara, 16 Juni 2025 – Suasana hangat terasa di ruang Media Center Pengadilan Agama Banjarnegara pagi ini, saat Ketua PA Banjarnegara, Dr. Azmir, S.H., M.H., secara resmi menerima kedatangan rombongan siswa magang dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banjarnegara. Didampingi oleh Guru Pembimbing Magang, para siswa disambut dalam seremoni pembukaan program magang yang akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif kerja sama antara dunia pendidikan dan institusi peradilan, dengan tujuan memberikan pengalaman belajar langsung (experiential learning) di lingkungan kerja nyata. Para siswa akan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan non-yudisial di pengadilan, mulai dari administrasi umum, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), dokumentasi, hingga pengenalan teknis persidangan.
Dalam sambutannya, Dr. Azmir menekankan bahwa magang merupakan kesempatan emas untuk menumbuhkan etika kerja, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab. Ia mengajak seluruh siswa untuk memanfaatkan momentum ini sebagai langkah awal membentuk karakter yang siap menghadapi dunia profesional.
“Magang adalah bagian dari proses pendidikan karakter. Di sini, kalian tidak hanya belajar prosedur kerja, tapi juga menyerap nilai-nilai penting seperti keadilan, pelayanan publik, dan integritas,” ujar Ketua PA Banjarnegara.
Ia juga menambahkan bahwa pihak pengadilan sangat terbuka dalam mendukung kegiatan pendidikan, khususnya dalam memberikan edukasi hukum kepada generasi muda, sehingga pemahaman akan proses hukum dan nilai-nilai peradilan dapat dikenalkan sejak dini.
Guru pembimbing dari MAN 2 Banjarnegara menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada siswa-siswinya untuk magang di lembaga peradilan. Menurutnya, program ini sangat relevan untuk membekali siswa dengan soft skill dan pemahaman kontekstual yang tidak didapatkan hanya dari ruang kelas.
Dengan keikutsertaan dalam program magang ini, Pengadilan Agama Banjarnegara menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi pendidikan yang adaptif dan inklusif, serta memperkuat sinergi antara institusi negara dan lembaga pendidikan.
Selama masa magang, para siswa akan dibimbing langsung oleh pegawai yang kompeten di bidangnya. Mereka juga akan diberi tugas observasi, praktik terbimbing, serta sesi refleksi untuk memahami lebih dalam tentang peran peradilan agama dalam masyarakat.